Kadang tak perlu panjang kata ini untuk mengungkapkan
Tapi dalamnya, sama dengan ketulusan yang ingin diungkapkan
Laki laki pertama yang memelukku
Laki laki pertama yang menciumku
Laki laki pertama yang begitu bahagia melihat kehadiranku
Laki laki yang menangisiku ketika aku sakit
Laki laki yang mengumumkan pada dunia bahwa aku ada
Ya, Bapak
Sosok yang bertanggung jawab
Yang rela kepanasan demi mengenyangkan anak istrinya
Yang marah ketika ada yang membuat putrinya menangis
Yang selalu khawatir melihat putrinya dilirik serigala
Yang tak pernah mengeluh walau kepalanya pusing mencari jalan rizki saat dikejar kebutuhan hidup
Aku takut kalau beliau tak pulang pulang
Aku melepas kepergiannya dengan tangis
Aku telfon dia di sore itu, menjelang malam
Aku begitu takut kehilangannya
Tapi di hari dimana Bapak jatuh kecelakaan,
Aku tidak menangis, aku membiasa, atau aku menangis? Aku begitu lupa
Saat di dalam ambulan aku melihatnya muntah, kenapa aku tidak menyekanya.
Aku hanya berjanji dalam hati, berusaha menggantikannya, meski tak mungkin, tapi aku anak sulungnya, harapannya.
Meski tak pernah ia menuntutku, tapi insyaAllah dalam hatinya ada kebanggaan kecil
Dan dia percaya padaku.
Akupun bersiap untuk kemungkinan terburuk dan berharap untuk yang terbaik
Demikian takdir Allah untuknya,
Manusia, yang bukannya tanpa cela
Karena hanya manusia
Namun jasanya luarbiasa,
Sampai tak pantas ku berfikir akan kekurangannya
Kewajibanmu sudah engkau penuhi...
Semoga Allah beri engkau tempat terindah
Allah beri ampunan serta rahmat-Nya
Allah beri nikmat disana
Dan semoga Allah pertemukan kembali kita sebagai satu keluarga,
Bahagia, sejahtera dalam surga-Nya
Cinta pertamaku, tak ada laki laki sebaik dirimu untuk anakmu
Semoga kami bisa mengikuti jejakmu dalam kebaikan meniru ajaranmu yang tak pernah kau diktekan, namun kau teladankan
Meski jika aku tak ber-binti padamu, atau darahku bukan darahmu
Meski ada masa kau tak percaya kalau aku milikmu, lalu Allah beri aku sakit,
dan engkau tangisi aku, engkau tak peduli aku milikmu atau bukan, kau hanya ingin aku hidup.
Aku hanya berharap, saat aku berdoa Rabighfirlii wali walidayya...
Doa itu sampai untukmu
Terima kasih Ya Allah, Engkau memberiku laki-laki yang sangat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar