Pas ospek ini, aku just feel like a stupid, mencintai membuatku merasa bodoh dan bertingkah bodoh. Kenapa fokus ku jadi ke dia, tapi semuanya pertama, jadinya terasa unik, ga bisa dirasain kedua kalinya you know, pengalaman pertama adalah yang paling berkesan.
Bukannya mau diskriminasi, tapi paling nyaman sama emang sama yang banyak kesamaan. Atau aku aja yang ga kulino jadi kikuk dan minder kali ya sama ras lain. Dan aku juga ga kulino pake bahasa Indonesia gitu. Kalo sekarang udah latihan sih. Sebenarnya juga sepupuku ada yang keturunan tionghoa. And thats ok.
Apa ya yang bisa diceritakan dari kuliah.. Aku tu semester 3, ya habis ke Bali ini, aku dah nikah. Jadi aku jarang main sama mereka. Lagipula aku ga punya temen deket. Liat aja mukaku yang merana. Dulu sih waktu semester awal karena aku termasuk tomboy, lebih deket sama temen-temen cowo. Tapi setelah nikah kan aku harus menjaga hati.
Ini juga ada acara outbound di Kopeng, dianter sama bapaknya Lila, tp kita belum nikah. Kan aku tomboy banget. Dulu tu aku hampir ga anggep diriku cewe.
You know what more stupid than falling love? Its married someone without love.
Pernah aku pas awal nikah, ngerjain tugas kelompok lupa ga bilang karena masih lajang ingetnya, udah hamil itu secara habis nikah langsung dung. Dia cariin sambil marah-marah.. Aku salah, tapi kan aku lupa. Kebangetan dia.
Jadi aku malah main sama kelas lain. Karena dulu di PGSD model nya paket dan kelas.
Ini juga... Ya, menghabiskan masa terakhir lajang, masih alay.
Dulu aku deket sama R waktu SMP. Tapi di kuliah kita kaya orang lain. Dia sudah sama temen dekat barunya. Ya sudah... Itu pilihannya.
Ini study banding ke Jogja. Aku udah hamil 7 bulan waktu itu. Aku dapet kursi yang belakang. Terus, aku salah sih, pas naik dari penginapan aku pilih kursi depan punya temen, dan ya aku terkucil.
Pernah pas jaman Lilaku bayi, repot-repotnya... Aku dah ga punya teman waktu itu, secara aku ga ada waktu. Dosennya kosong, aku nunggu di depan kelas sendiri dan lama. Yang lain sudah tahu, sementara hanya aku yang ga tahu. Ga ada satupun yang ngasih tahu. Seperti saat bimbingan skripsi juga. Keajaiban dari Allah aku bisa mengerjakan skripsi dengan lancar. Walaupun diiringi dengan kerontokan rambut dan asam lambung yang naik.
Masa-masa kuliah membuatku sedih, aku sering sakit hati. Sebenarnya masih ada teman yang baik, ada teman yang biasa, tapi ada juga yang memang ga suka aku.
Ya Alhamdulillah semua berlalu dengan lancar. Biarlah jadi masa lalu yang memang harus dijalani untuk mendewasakan diri. Lagipula saat itu kami semua masih berproses.
Ya Allah, semoga Engkau beri kelapangan dada untuk memaafkan, semoga hingga aku termasuk orang yang dimaafkan. Pastinya aku bukan orang yang bersih dari dosa dan kesalahan.
Mungkin juga aku pernah berbuat salah pada mereka secara tidak sengaja, atau menyakiti hati mereka tanpa sadar. Mungkin saat orang yang mereka cintai dekat denganku, mereka sakit. Yah itulah hidup. Hidup adalah cobaan-cobaan yang harus kita lalui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar