Ga terfikir olehku, ternyata ada nya bapak tetap berharga untuk seorang anak. Walau bapak itu tidak banyak bicara, tidak bercanda, tidak mengurus. Sekedar ada saja ternyata sudah jadi obat bagi seorang anak. Begitu juga Lila, walau bapaknya tidak berbuat banyak, tapi lila butuh kehadirannya. Ya baiklah, aku sering iri lihat bapak yang bermain bersama anaknya, dalam hati, kasihan Lila. Tapi ternyata bapaknya Lila ada, itu cukup.
Semoga Acil tetap sabar dan bisa berkumpul lagi dengan bapaknya.
Sabar juga ya Din. Kerinduan mu pada bapaknya acil pasti juga besar, tapi aku tahu, yang terberat melihat anak terluka hatinya. Tangisan acil yang begitu dalam, aku seperti melihat luka dihatinya.. Kasihan acil, juga bapaknya yang memendam rasa kangen dan kesendirian disana. Ditambah bullyan dari penjajah.
Aku ga berfikir sejauh itu saat aku ingin jauh darinya. Sekarang aku terima. Biarlah aku cuma tidak bahagia di satu sisi,hanya sedikit. Tapi aku juga tak begitu sakit, anakku juga sudah merasa cukup dan tak sakit.
Aku ingin melihat banyak orang bahagia. Aku sedih melihat orang orang bersedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar